Cerita Sekolah minggu : Sang Pendeteksi hati

Alkisah ada seorang anak yang baik,,, sedang asyik menikmati pemandangan yang Tuhan ciptakan. Sambil asyik bermain.. Anak tersebut dihampiri oleh Tuhan Yesus. Nah ternyata Tuhan ingin memberi sesuatu dan memerintahkan anak Tersebut untuk menjaganya agar pemberian itu tetap utuh sampai Dia datang kembali. Tuhan Yesus-pun memberikan kepada anak tersebut yaitu....  Hati.
Yesus berkata : Nak ambilah ini.
Anak : apa ini Tuhan??
Yesus : ini adalah sebuah hati, Ku berikan kepadamu, untuk kau jaga anakku. Sampai kelak aku datang kembali kepadamu. Ambilah..nak.
Anak tersebutpun mengambil hati yang diberikan Tuhan Yesus kepadanya.

Yesus : Nak tolong dijaga ya... Bersabarlah sampai Aku datang kembali ya nak.
Anak : Iya Tuhan, aku berjanji akan menjaga hati ini sampai engkau datang kembali.

Hari lepas hari, bulan terus berlalu, dan tahun berganti. Anak ini pun dengan senang hati menjaga hati tersebut.. Ia tidak mau hati yang ia jaga terjatuh, di rusak atau diambil orang. Ia terus menjaga hati itu.. Sambil bernyanyi-nyanyi [sound efect : disini senang atau bisa lagu lain ] dia terus jaga...dia terus jaga dan sampai suatu ketika..........

[Datang seorang anak lain asyik bermain game di gadget]
[Sound efect game cars]

Sembari asyik bermain games...
Anak  : heiii teman kamu asyik bermain apaan itu???
Perusak 1 :  Sana2 kamu jangan ganggu aku, aku lagi asyik main nih.
Anak  : hmmm kamu main ap??
perusak 1 : kamu tidak dengar.. Suara game aku?? Dari suaranya aja sudah ketahuan kalo ini adalah game mobil balap. Dasar ndeso!
Anak  : teman aku boleh pinjam gak?? Sepertinya asyik bangt permainannya.
Perusak 1 : tidak akhh! Aku lagi asyik nih, jangan ganggu aku!
Anak  : sebentarrrr saja... Plisssss.
Perusak 1 : ok, aku akan kasi game aku sama kamu, tapi ada syaratnya. Hehehee.
Anak  : Apa itu syaratnya teman???
Perusak 1 : Aku mau hati kamu itu berikan padaku.
Anak  : tapi...tapi.... Hmmm tidak tidak ini tidak bisa kuberikan padamu, aku disuruh Tuhan untuk menjaga hati ini. Pokoknya tidak.
Perusak 1 : eeeiittsssss katanya mau pinjam game aku, bagus lho.. dari pada itu apaan itu kamu pegang hati gak jelas begitu. Lebih baik tukar dengan ini aja (game).
Anak : tapi janji ya... Hati ini jangan sampai rusak ya??
Perusak 1 : ok. Dijamin tidak akan rusak (sambil tertawa)

Tanpa disadari anak itupun mulai tergoda...akan tawaran orang itu untuk menukarkan hatinya pada mainan tersebut.

Anak  : okelah klo begitu....ini kuberikan hatiku untukmu, mana gamesnya untuk aku ya...
Perusak 1 : iya ini..ambillah..

Sembari asyik bermain games, anak kecil tersebut tidak tau kalo hatinya sudah diremas-remas, dipijak-pijak sampai hati tersebut sudah berbentuk hati yang kusut.

Anak : (membuang game kelantai) heiiiii apa yang sedang kamu lakukan??! Itu hatiku kok kamu buat rusak!

Dengan cepat2 orang yang menukarkan hati anak tersebut dengan games....pergi ntah kemana, dan melemparkan hati tersebut!


Anak tersebut mengambil hati yang telah dilempar orang itu, sambil menangis ia meratap bersalah, menyesal, telah menukarkan hatinya dengan games. Akibat kesalahannya, hati dari Tuhan tersebut telah kusut/lecek..tidak enak untuk dilihat.

Anak : (menangis) apa yang orang itu perbuat padaku? Padahal dia sudah berjanji padaku untuk tidak merusak hati ini, tidak... bagaimana nanti kalau Tuhan datang, apa yang harus ku lakukan? Apa yang harus kukatakan, karena hati ini sudah rusak, tidak....

Anak tersebutpun dalam kesedihannya  ia pegang erat hatinya, ia jaga, dia tidak mau hal sama terulang lagi, namun......

Perusak 2 : (sound rock: sambil merokok dan membawa permen narkoba) hmmm enak sekali...permen ini. Hehehee. Tidak salah aku mendapatkannya.

Egh..ada anak kecil, bisa aku kerjain nih! Hehehehe
Heiiii anak kecil, mengapa kami bersedih???

Anak : eeeee.... Ti..ti..tidak kak, tidak apa2.
Perusak 2 : tidak bagiamana?? Kalau tidak apa2.. Kenapa kamu menangis? Dri pada sedih, dari pada menangis gak jelas.. Lebih baik..adik coba ini. Dijamin enak.
Anak : apa ini kak?
Perusak  2 : ini cuma permen dik, hehehe. Rasanya enak dan membuat kamu tidak sedih lagi, membuat kamu tidak melupakan masalahmu hari ini. Ambilah ini dek, gratis buat kamu.
Anak : (mengulurkan tangan hendak mengambil permen)
Perusak 2 : eitttssssss, jangan dulu, ada syaratnya lho...
Anak : apa syaratnya kak?
Perusak 2 : syaratnya tidak susah kok, cukup kamu berikan hatimu kepada kakak.
Anak : tidak, aku tidak mau, aku disuruh menjaga hati ini. Aku tidak mau hati ini dirusak.
Perusak 2 : tidak de... Hati ini tidak akan apa2,, tidak akan rusak ditangan kak.
Anak : pokonya tidak mau, Tuhan bilang hati ini tidak boleh dikasi sama siapa2.
Perusak 2 : ya udah kalo tidak mau, gitu aja kok repot. Tapiiii ini enak lho... Sudah ah.. Aku pergi dulu.

Ketika orang itu berjalan pergi meninggalkannya......

Anak : kak....tunggu! Aku mau permennya!
Perusak 2 : (berbalik kepada anak itu) nah gitu dong.. Dijamin kamu tidak rugi, permen ini enak dik. Sini berikan hatimu padaku..
Anak : ini kak, tapi kakak janji ya.. Hati ini jangan sampai rusak.
Perusak : iya dik dijamin tidak akan rusak (dengan wajah senang karena mendapat target untuk merusak anak2)

Gimana??? Enakkan dik???
Anak : ia kak, enak banget.

Dalam keasyikannya hendak menikmati permen pemberian dari orang tersebut



Orang itu pun mengoyakkan hati milik anak itu menjadi 2 bagian, kasihannn ya....

Perusak 2 : apa2an ini, hati model begini dijaga. Hahahhah lebih baik dirobek begini aja, lagian tidak ada gunanya, lalu orang itu pergi begitu saja meninggal si anak itu.
Anak : (membuang permen) tiiiii tidaaaakkkkkkk, kenapa hatiku dirobek. Tidakkkkkkk...

Anak itu mengambi bagian hati yang telah dirobek.. Diambilnya... lalu dipeluk erat2.  Anak itu berusaha memperbaiki hatinya..

Tidak ada kata yang bisa ia uangkapkan, hal yang sama terulang lagi,, dan kini kerusakan pada hatinya semakin bertambah, meski ia sudah perbaiki tapi tetap saja..kerusakan itu masih berberkas dihatinya.

Perusak 3 : (sound : mama minta duit) seribu, dua ribu, 20 ribu, 50 ribu, 100 ribu... Wah wah.. Banyak sekali uangku. Hehehehe. (Melihat si anak yang bersedih)

Anak : waahhh banyak sekali..
Perusak 3 : kamu mau?? Ambilah ini, memberikan 1 lembar uang, nah ini lagi..ambilah..
Anak : terimakasih kak,
Perusak 3 : iya, iya.. Sudah.. Kamu jangan sedih lagi.
Anak : iya kak.
Perusak 3 : dik... Nah ambillah semua uang ini untukmu..
Anak : (gembira) hore terimakasih kak.

Saking gembiranya karena pemberian orang tersebut, anak itu mulai melupakan akan hatinya, ia sibuk mengitung uangnya dan memikirkan hendak diapakan uang itu. Sampao sesuatu terjadi....

Perusak 3 : dik..uang itu boleh kamu belanjakan apaaa saja, uang itu sudah jadi milikmu, tapi ada syaratnya....
Anak : ( saking gembira) ia kak ambil saja..tapi jangan dirusak ya kak. Karena aku tidak mau hati itu rusak lagi.
Perusak : ia.. Dijamin tidak akan rusak.

Seperti yang sudah2...hal sama pun terjadi.. Keasikan dan kegembiraannya akan uang itu..membuat anak itu lupa, bahwa seharusnya hati itu tidak boleh diberikan kepada siapapun, tidak boleh dibiarkan rusak..

Perusak 3: hati jelek begini, kusut, lecek, bekas koyak, ahhh lebih baik aku robek2 saja... (Menghambur-hamburkan robekan hati sambil pergi meninggalkan si anak)


Anak : tidaaaaakkkkkkkk, nnggggg, nngggggg, mengapa ini harus terjadi, nngggg,

Rasa marah, sedih, hancur dirasakan oleh anak itu,,,, penyesalan tidak mengembalikan keadaan yang semula, dicobanya untuk memperbaiki hati tersebut namun tidak bisa. Karena sangat hebat kerusakannya.

Anak : (menangis) Tuhanku.. Aku sudah berbuat salah, aku tidak menepati janjiku untuk menjaga hati ini sampai engkau datang Tuhan. Kini hati ini sudah hancur, aku tidak tau harus bagaimana Tuhan, ampuni aku Tuhan Yesus (terungkur dilantai berharap ada keajaiban)

Dalam kelemahan, dalam kesesakan, tiada kata yang dapat terungkapkan hanya tangis deraian air mata membasahi pipi anak tersebut... Yesus menghampiri dan memeluk anak itu.



Yesus : (datang menghampiri si anak - sound Yesus pegang erat tanganku)
Anakku...jangan lagi kau bersedih, aku ada disini untukmu, aku tau engkau gagal menjaga hatimu yang kuberikan. Jangan bersedih lagi nak (Yesus memeluk erat sianak)

Anak : Tuhan Yesus ampuni aku, aku gagal menjaga hati yang Engkau berikan, ampuni aku Tuhan Yesus.
Yesus : Anakku berikan hati yang hancur itu kepadaKu,
Anak : ( memberikan hati) ini Tuhan.
Yesus : (mengambil hati yang lama dan memberikan hati yang baru) anakku hati yang baru telah kuberikan padamu, jagalah baik2. Bukan menjaganya seperti semula dihati yang hancur tersebut, menjaganya dengan kekuatan dan kehebatanmu. Tapi jagalah hati yang baru ini nak, dengan engkau terus datang kepadaku berdoa dan haus akan firmanku baik siang dan malam. Itulah yang akan menguatkan hati ini sekalipun badai menerpa serta nikmat dunia hendak mengguncangkan, hati ini akan tetap kuat. Jangan takut anakku, Aku akan selalu beserta denganmu.

Demikianlah cerita diatas.. Hendaklah setiap kita adik2 menjaga hati kita, mari kita datang kepada Tuhan Yesus supaya Tuhan Yesus mendeteksi hati kita, apa ada hal yang tidak baik, jika ada agar supaya Tuhan Yesus menolog kita untuk membersihkan hati kita. Agar hati selalu baik dan tetap kuat. Karena dari kita kita inilh terpancar kehidupan.

Amsal 4:23 (TB)  Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.



Judul : Sang Pendeteksi hati
Thema : Jaga hati
Nats : Amsal 4:23
Bisa dibuatkan cerita boneka atau pantomime

Tidak ada komentar:

Posting Komentar