Beberapa tahun yang lampau tepatnya pertengahan tahun 2008 di Jakarta Pusat, Petamburan Tanah abang, Seminari bethel. Adalah masa kelam yang saya hadapi, dimana hati dan jiwaku bergulat dengan yang namanya bunuh diri. Saat itu saya lagi menempuh Study Sekolah Menengah Teologia Kristen stara SMA. Sekolah tersebut menerima siswa-siswi yang berumur lewat dari semestinya umur anak SMA, contoh umur 20an keatas kecuali tidak diterima yang sudah menikah.
Waktu itu disore hari beberapa kali saya sudah berada di ujung gedung asrama putra berlantai 5 digedung tempat saya menempuh ilmu. Niat dihati saya adalah lebih baik saya mati dari pada hidup serasa hidup tidak ada artinya apa2. Saya seperti tidak ada gunanya dibanding teman2 yang lain yang memiliki banyak talenta. Kenapa demikian bisa terjadi pada diri saya???
Saya mengingat kembali dimasa kecil saya bahwa saya sering dibully. Mendapat hinaan baik fisik maupun agama yang saya anut saat ini, hinaan tersebut saya dapatkan saat saya duduk dibaku Sekolah Dasar. Saya dan orang tua saya beragama Kristen sendiri diantara sodara-sodara muslim yang ada didesa saya di Provinsi Jambi-Sumatera. Nah hal itu terbawa-bawa dalam alam bawa sadar saya saat saya hijrah menuntut ilmu di Ibu Kota yaitu Jakarta. Nah saat itulah saya frustasi, ketika saya melihat teman2 sekelas saya Sekolah Menengah Teologia Kristen Jakarta mempunyai banyak talenta sedangkan saya, saya tidak memiliki talenta apa2. Saya bingung, kelak saya lulus Mau jadi apa??
Saya mengalami yang namanya rasa minder berlebihan, kebanyakan diam, menyendiri diantara keramaian sukacita yang dialami teman2 sekelas.
Saat berada didepan kelaspun.. Saya tidak berani menatap teman-teman.
Sore itu saya lupa hari apa?? Saya berada diruang kelas sendirian, saya mengalami pergulatan. Ada yang berkata bunuh diri saja! Toh kamu sudah lihat jejak hidupmu saat ini, bahwa kamu tidak memiliki kelebihan apa2. Ada yang berkata jangan, hidupmu berharga. Dalam pergulatan itu aku tidak kuat, hp yang saat itu saya pegang saya lempar kuat2 ketembok sampai hancur. Dan saat itu juga ntah angin apa yang membuat saya naik kelantai 5 gedung asrama putra dan saya berdiri diujung gedung seperti digambar paling atas. Satu hal yang terpikirkan: melompat dan menyelesaikan beban yang saya alami. Hanya tinggal hitungan saja dn merebahkan tubuh maka saya sudah mati saat itu.
Tapi apa yang terjadi??? Pergulatan batin pun masih terjadi dan begitu kuat. Antara melompat dan tidak jadi melompat. Satu kata yang masih saya ingat saat itu: Kenapa kamu pergi, setelah mati bunuh diri???
Dan hal itu terjadi bukan hanya 1x tapi beberapa kali dan selalu gagal. Dan anda tau hal itu terjadi bukan saat saya dalam kondisi sudah lama tidak bergereja. Saya MALAHAN rajin kegereja, saya rajin komsel, saya melayani, saya mengikut banyak camp diantaranya: Saya Murid Yesus (SMK), Saya pengikut Kristus (SPK), Saya Pengikut Yesus (SPY) dan Doulos Camp, serta sudah menjadi pembina SPY. Saya rajin membaca Alkitab.
Rumah hati saya sudah tersapuh bersih dan teratur rapi, ingatkah sodara akan Firman ini : Matius 12:43-45 (TB) "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."
Mengapa hal tersebut terjadi pada diri saya??? Sebab apa guna rumah hati kita tersapuh bersih jika rumah hati kita tidak ada Yesus yang menjadi tuan atas rumah tersebut. Labelnya saja rohani tapi kedalaman hidupnya tidak ada Yesus.
Dalam pergulatan jiwa dan hatiku di ujung kehidupan yang akan diakhir dengan melompat dari ketinggian gedung. Pada akhirnya gagal saya lakukan, karena Ada Pribadi yang berkata: hidupmu berhaga, Aku mengasihimu.
Saya menangis sejadi-jadinya saat itu, saya minta ampun sama Tuhan Yesus. Serasa jiwaku dipeluk.. Terasa ringan beban yang kupikul. Saya melepaskan luka dendam masa kecil terhadap teman2 saya. Hati saya dibaharui, saat ini'pun saya belum sempurna, saya masih mengalami banyak proses pembelajaran. Tentunya dalan hati dan pola pikir yang sudah dibaharui sehingga setiap tantangan yang ada, bukan membuat saya menjadi lemah malahan semakin kuat dan terus maju. Karena kutahu ada Allah yang selalu menyertaiku.
Sahabat muda... Siapapun anda dan berapapun usia anda, engkau yang mengalami persis sama seperti saya dalam tantangan yang berbeda dan rasanya ingin bunuh diri, saya mau katakan hidupmu berharga, sampai detik ini, sampai saat ini. Yesus masih mengasihimu, Dia merindukan engkau kembali kejalanNya.
Zakharia 1:3 (TB) Sebab itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kembalilah kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN semesta alam, maka Aku pun akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam.
Serahkan seluruh hidupmu kepada Tuhan Yesus maka Ia yang akan pegang kendali atas hidupmu.
Mazmur 116:7-9 (TB) Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu.
Ya, Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, dan mataku dari pada air mata, dan kakiku dari pada tersandung.
Aku boleh berjalan di hadapan TUHAN, di negeri orang-orang hidup.
Selesaikanlah masalah dengan cara menghadapinya bukan dengan cara bunuh diri. Karena setelah bunuh diri masalah anda bukan terselasaikan, malahan menambah satu masalah lagi yaitu anda akan diperhadapkan kepada yang namanya Neraka yaitu kematian kekal siksaan tanpa akhir.
Bertobatlah bagi anda yang punya rasa ingin bunuh diri, bertobatlah sebelum terlanjur dan sebelum iblis membantu anda. Untuk mewujudkan impian anda dengan menyelesaikan semua masalah dengan cara bunuh diri.
Bertobatlah, Yesus mengasihimu.
Kesaksian saya: Johan Simanjuntak
Saya tuliskan kesaksian ini dengan jari2 tangan yang bergetar dalam mengetik. Oleh sebab hal ini sudah saya alami dan sayapun sudah dibebaskan Oleh Tuhan Yesus. Dalam kemenangan berasama Yesus saya terus belajar menggali talenta saya untuk saya pakai dalam menjangkau jiwa. Kemukiam bagi Yesus Kristus Tuhan kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar